Penggunaan bahasa daerah dan lagu-lagu yang hadir dengan penuh penghayatan menambah kesan autentik, memperkuat suasana yang terbangun dalam film ini.
Unsur-unsur budaya ini tidak hanya menjadi latar, tetapi juga bagian penting dari keseluruhan cerita, memperkaya pengalaman sinematik secara keseluruhan.
Para pemeran dalam film Muslihat juga menampilkan performa yang cukup baik. Meski ada beberapa aktor yang terlihat masih kaku dan belum sepenuhnya menguasai karakter mereka, hal tersebut tidak terlalu mengganggu emosi yang ingin tersampaikan dalam film.
BACA JUGA: Kembali ke Tahun 1945, Begini Sinopsis Film Perang Kota yang Bakal Tayang di Bioskop Indonesia
Yang menarik, penampilan aktor-aktor cilik justru mencuri perhatian. Meski masih muda, mereka menunjukkan chemistry yang kuat dan meyakinkan, menambah lapisan emosional yang membuat film ini semakin menarik untuk kita simak.
Sejak awal film terputar, suasana tegang langsung terasa, membungkus penonton dalam atmosfer mencekam yang terus berkembang seiring alur cerita berjalan. Cerita yang tersusun rapi memudahkan penonton mengikuti jalan cerita tanpa merasa tersesat.
Setiap unsur dalam narasi terjalin dengan apik, menampilkan perpaduan yang serasi antara unsur mistis, religius, dan budaya.
Kombinasi ini tidak hanya memperkaya jalan cerita, tetapi juga menciptakan pengalaman menonton yang imersif, seolah mengajak penonton masuk ke dalam dunia penuh misteri dan ketegangan. (*)