HeadlinePariwisata

Suku Sasak di Dusun Sade Lombok Pertahankan Adat Kawin Lari dan Culik

×

Suku Sasak di Dusun Sade Lombok Pertahankan Adat Kawin Lari dan Culik

Sebarkan artikel ini
Suku Sasak di Dusun Sade Lombok
Suku Sasak di Dusun Sade, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (Heri P/beritajateng.tv)

BLORA, beritajateng.tv – Ada menarik di kehidupan suku Sasak di Dusun Sade, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ini.

Konon katanya laki – laki yang senang dengan anak gadis. Boleh menculiknya (kawin culik) dan atau boleh membawa lari (kawin lari) anak gadis tersebut terlebih dulu sebelum ia nikahi.

Dan adat atau kearifan lokal seperti itu masih suku Sasak pertahankan hingga sekarang.

“Sampai sekarang kalau menikah itu, harus dengan cara di culik atau larikan dulu anak gadisnya,” kata Ryanto, pemandu wisata Dusun Sade, Kamis 8 Februari 2024.

Kawin culik dan kawin lari, kata Ryanto, ini memang berbeda, tidak asal culik dan lari. Kalau kawin culik ini hanya berlaku untuk saudara sepupu saja.

“Jadi kalau sepupu cewek tidak suka sama sepupu cowok, sepupu cowok boleh memaksa culik terlebih dahulu,” Jelasnya.

Berbeda dengan kawin lari, jika ada orang luar suka sama gadis di Dusun Sade. Mereka sudah pacaran dan sering ke rumah boleh dengan cara kawin lari, ia bawa sembunyi ke Desa lain.

“Jadi untuk kawin culik dan kawin lari ini, benar benar berlangsung saat malam hari, bukan siang hari,” ungkap Ryanto.

Kemudian setelah itu baru menikah secara adat dan secara sah sesuai agama Islam. Karena sebagian besar penduduk beragama muslim.

Dusun Sade yang memiliki luas sekitar 2 hektar, dan jumlah penduduk kurang lebih 700 jiwa. Dengan jumlah kepala keluarga (KK) sekitar 150 KK, ini terletak di jalan raya Praya – Kuta.

Suku Sasak di Dusun Sade Lombok

Kampung ini sudah 15 generasi dan sudah berkembang menjadi 8 kampung di luar, dan yang akan mewarisi rumah adat di kampung adat Dusun Sade adalah anak laki – laki paling kecil.

Kampung adat suku Sasak ini, jadi destinasi wisata sejak 1975, dan setiap harinya ramai wisatawan kunjungi, baik wisatawan asing maupun dari domestik.

Selain itu, suku Sasak di Dusun Sade ini juga masih mempertahankan rumah adat, dengan bangunan dari anyaman bambu dan atapnya terbuat dari daun alang – alang.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan