“Penangkapan di rumah mereka di daerah Bandarharjo, Semarang Utara. Empat senjata tajam berhasil kami amankan,” ungkapnya.
Saksi mata, Teguh Wiyono (65), menceritakan bahwa pada saat kejadian, ia tidak dapat melakukan banyak hal. Hal ini lantaran adanya dua kelompok remaja yang terlibat dalam tawuran.
“Saya melihat banyak dari mereka membawa senjata tajam, jadi akhirnya saya hanya bisa diam. Karena situasi sangat ramai dan tidak memungkinkan untuk bergerak, malam itu saya hanya bisa pasrah,” ungkapnya.
Berdasarkan pengamatannya, Teguh menyaksikan ada sekitar 15 orang terlibat dalam peristiwa tawuran tersebut. Ia menduga bahwa pada awalnya, pihak korban mengejar kelompok pelaku.
Namun, ketika berada di lokasi kejadian, kelompok korban tiba-tiba berbalik melarikan diri, meninggalkan korban yang akhirnya menjadi sasaran para pelaku.
“Iya, sepertinya korban yang melakukan pengejaran. Awalnya kejadian terjadi di kampung sana, mereka saling kejar-kejaran dan kemungkinan orang yang mereka kejar melarikan diri sampai ke sini,” paparnya. (*)