Viral

Tak Diberi Ambulans, Pria Ini Terpaksa Antar Pasien Pakai Odong-odong

×

Tak Diberi Ambulans, Pria Ini Terpaksa Antar Pasien Pakai Odong-odong

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi sosial media. (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi media sosial. (Foto: Pexels/Pixabay)

BANDUNG, beritajateng.tv – Sebuah video yang menunjukkan keluhan seorang pria paruh baya tentang pelayanan Desa Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, mendadak viral di media sosial.

Dalam video yang beredar luas, pria bernama Ara itu terlihat mengeluhkan tidak diberikannya ambulans untuk mengantar pasien ke rumah sakit.

Sebagai solusi, ia terpaksa menggunakan odong-odong untuk mengantar pasien yang tengah sakit.

Rekaman video itu menunjukkan bagaimana Ara, sambil merekam situasi, menjelaskan bahwa ia harus mengantar pasien yang sakit ke Rumah Sakit Ebah (Majalaya) karena pihak desa tidak memberikan pinjaman ambulans.

“Hancur Solokanjeruk, mana pelayanannya desanya,” ujar Ara dalam video yang tersebar, sembari menunjukkan kondisi odong-odong untuk membawa pasien.

Ara yang mengungkapkan kejadian itu meminta Bupati Bandung, Dadang Supriatna, untuk segera menegur kepala desa Solokanjeruk terkait kejadian ini, yang ia anggap sebagai bukti ketidakseriusan dalam pelayanan publik di desa tersebut.

BACA JUGA: Viral Rombongan Tot-Tot Wuk-Wuk Menko AHY Salip Mobil Sri Sultan HB X, Hersubeno Arief: Mestinya Malu

Ia juga menyebut bahwa pasien yang ia antar sudah melatih pramuka selama tiga hari. Hal ini yang menambah kesan bahwa kondisi pasien cukup mendesak.

Bupati Bandung Angkat Bicara

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, turut angkat bicara menanggapi video viral tersebut.

Dalam akun resmi Instagramnya, ia mengungkapkan penyesalannya terkait kejadian ini dan segera meminta Camat Solokanjeruk, Rahmatullah Mukti Prabowo, untuk menyelesaikan masalah yang telah menjadi perhatian publik ini.

Klarifikasi dari Camat Solokanjeruk

Camat Solokanjeruk, Rahmatullah Mukti Prabowo, memberikan klarifikasi terkait kejadian yang terjadi pada malam Ahad 12 Oktober 2025. Menurutnya, kejadian tersebut terjadi karena keterlambatan sopir ambulans yang membuat pria tersebut panik dan memilih alternatif lain untuk mengantar pasien.

“Waktu kejadian mungkin bapak itu panik. Kami meminta beliau untuk menunggu sebentar karena sopir ambulans sedang tidak ada,” kata Rahmatullah.

Ia menjelaskan bahwa mobil yang hendak di gunakan bukan ambulans, karena saat itu mobil ambulans sedang di pakai.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan