BACA JUGA: Raphinha Borong Gol, Barcelona Menang 2-0 atas Osasuna
Aksi singkat itu menghidupkan kembali ingatan publik pada momen debut gemilangnya bersama tim utama musim lalu.
Kepercayaan diri, ketenangan, serta kualitas teknik kembali terlihat jelas di atas lapangan.
Meski begitu, riwayat cedera lutut berat menuntut proses pemulihan yang tidak tergesa.
Flick sadar satu langkah ceroboh bisa membawa dampak besar bagi perkembangan sang pemain.
Cara Flick Berinvestasi di Barcelona
Pelatih asal Jerman tersebut memilih jalur bertahap dengan menghindari Bernal dari rangkaian laga berintensitas tinggi.
Pendekatan ini menempatkan pemulihan sebagai fondasi utama, bukan ambisi hasil cepat.
Faktor inilah yang membuat peran Bernal di ajang Copa del Rey sulit terbaca.
Turnamen tersebut memang memberi ruang menit bermain, namun perkembangan jangka panjang tetap menjadi prioritas.
Bagi Flick, Bernal bukan jawaban instan untuk kebutuhan sesaat.
Ia memosisikan sang gelandang sebagai investasi masa depan yang perlu kembali dalam kondisi lebih matang dan kuat.
Langkah metodis ini turut menandai pergeseran filosofi pembinaan pemain muda di Barcelona.
Klub kini menempatkan keberlanjutan performa di atas euforia jangka pendek.
Kebijakan pembatasan menit tampil Bernal menegaskan komitmen pelatih pada proses.
Lewat sikap hati-hati ini, Barcelona berharap sang gelandang berkembang stabil tanpa risiko cedera berulang.(*)













