Tentunya, kata dia, segala konsekuensi sebagai pengurus partai di tingkat paling bawah, akan tetap menunggu perintah dari pimpinan pusat.
Dia mengatakan, dengan siapapun dan di manapun, Partai Golkar tetap mengedepankan guyub, rukun, dan bercita-cita menyejahterakan masyarakat Indonesia. Selaku kader Golkar, dia tetap melaksanakan tugas kepartaian siapapun pemimpin di pusat.
Merupakan Hak Pribadi
“Simbol Beringin membuat adem, ayem, tenang, Golkar akan tetap dengan segala kerukunan. keterbatasan-keterbatasan pasti. Pada intinya, Partai Golkar terus berjuang untuk rakyat, tetap mempertahankan UUD 1945. NKRI harga mati,” tegaanya.
Erry memaparkan, mundurnya Airlangga Hartarto merupakan hak pribadi. Dia meyakini, siapapun nanti yang akan memimpin Golkar akan lebih baik.
“Sekarang di pimpin Pak Airlangga, mengundurkan diri, itu hak beliau. Siapapun yang akan memimpin Partai Golkar pasti akan lebih baik lagi,” tuturnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah