SEMARANG, beritajateng.tv – PSIS Semarang menghadapi tekanan berat di dalam maupun luar lapangan. Suporter setia, Panser Biru dan Snex, memilih memboikot laga kandang PSIS di Stadion Jatidiri sebagai bentuk protes terhadap kondisi internal klub.
Menanggapi aksi tersebut, manajemen PSIS merilis surat balasan yang terunggah melalui akun Instagram resmi @psisfcofficial pada Senin, 16 Desember 2024.
Surat yang tertandatangani oleh CEO PSIS, Yoyok Sukawi, ini memuat empat poin penting, yaitu:
1. Perbaikan Tim
Manajemen menjelaskan perombakan pemain dilakukan berdasarkan evaluasi, bukan atas dasar suka atau tidak suka. Semua perubahan dilakukan pada jeda transfer demi meningkatkan performa tim.
“Manajemen selalu mempertimbangkan perombakan tim sesuai kebutuhan dan merupakan kewenangan pelatih,” tulis manajemen PSIS.
BACA JUGA: Dua Pemain Kunci PSIS Semarang David dan Diarra Terancam Absen Kontra PSS Sleman, Ini Sebabnya
2. Tudingan Intervensi Manajemen kepada Pelatih
Manajemen membantah isu intervensi terhadap pelatih. Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah yang tidak berdasar.
“Manajemen tidak pernah mengintervensi pelatih dalam memilih atau merekrut pemain, baik lokal maupun asing,” tegasnya.
3. Pembenahan Tim Menuju Klub Profesional
Manajemen mengklaim telah mengambil langkah nyata menuju profesionalisme, terbukti dengan raihan lisensi klub profesional AFC pada tahun 2024.