Pelandaian bisa dengan metode rekayasa elevasi, menyesuaikan kondisi kawasan yang sekelilingnya terdapat perumahan dan pertokoan. “Yang penting seluruh kepentingan bisa terakomodasi dan pengguna jalan lebih aman,” ujar Suwarto.
Ia mencontohkan pekerjaan serupa yang sebelumnya berhasil pemerintah lakukan di Jalan Hanoman. Namun, berbeda dengan Silayur, kawasan tersebut tidak memiliki banyak bangunan di sekitar jalur tanjakan sehingga proses pelandaian lebih sederhana.
Suwarto menambahkan panjang dan kemiringan yang hampir serupa dengan Jalan Kalipancur membuat pekerjaan di Silayur harus dirancang matang.
Tidak menutup kemungkinan pelandaian dengan membentuk dua elevasi berbeda di sisi kiri dan kanan jalan untuk menyesuaikan kontur tanah.
“Pengajuannya sudah masuk dan kami menunggu persetujuan. Setiap tahun ada evaluasi dari BBPJN, termasuk menilai urgensi dan tingkat permasalahan yang terjadi di lapangan,” ujarnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
