Saat teknologi fiber optic mulai mendominasi, Telkom pun mengganti jaringan dengan serat optik untuk meningkatkan kualitas layanan.
“Ketika internet menjadi kebutuhan utama, Telkom menghadirkan IndiHome. Begitu smartphone berkembang, Telkom juga ikut menyesuaikan diri. Semua ini menunjukkan bagaimana Telkom selalu adaptif dan tetap menjadi BUMN papan atas,” tambahnya.
Rizal juga menyoroti hadirnya teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang diyakini akan membawa dampak besar bagi industri telekomunikasi maupun sektor lain.
“Bisa jadi pengaruh AI jauh lebih besar dari perubahan yang terjadi saat penemuan transistor. AI akan mengubah banyak hal, termasuk cara bisnis berjalan,” tuturnya.
Dengan konsistensi dalam berinovasi, Telkom Indonesia harapannya mampu terus menjadi motor penggerak transformasi digital di Indonesia.
Kehadiran berbagai layanan digital Telkom juga ditargetkan dapat memperluas akses teknologi, mendukung ekosistem ekonomi digital. Sekaligus memperkuat daya saing bangsa di kancah global. (*)
Editor: Elly Amaliyah