SEMARANG, beritajateng.tv – Kol. Purn. Nursahit membeli sebuah rumah tua pada tahun 1978 silam, atau tujuh tahun setelah terpakai untuk lokasi pengambilan film horor aktris Suzzanna. Kesan horor lantas terus melekat hingga saat ini. Bahkan, tak sedikit orang yang menyebut rumahnya sebagai “Rumah Suzzanna”.
Meski begitu, Nursahit enggan pindah. Ia kemudian berkomitmen untuk terus menjaga dan melindungi bangunan yang merupakan cagar budaya.
Kepada beritajateng.tv, Nursahit berkesempatan menceritakan sejarah bagaimana ia bisa menempati rumah tua ini. Menurutnya, yang membangun rumah tersebut ialah saudagar Tionghoa kaya bernama Gwi Tan Jin. Singkat cerita, Gwi Tan Jin memiliki dua istri yang mana satu di antaranya berkebangsaan Belanda.
“Kenapa bisa jadi rumah saya, karena waktu itu diokupasi oleh angkatan darat. Begitu tentara masuk Semarang, semua rumah diduduki tentara. Waktu itu pernah diduduki Jepang juga,” katanya, Jumat, 15 September 2023.
Saat tentara Jepang menduduki Indonesia, tak sedikit tentara maupun sipil berkebangsaan Belanda harus meninggalkan Indonesia. Begitu juga istri Gwi Tan Jin dan ketiga anaknya yang memilih pulang ke Belanda.
Salah satu anak Gwi Tan Jin yang bernama Joko Sujowi kemudian menjual rumah tersebut kepada Nursahit dengan harga murah. Waktu itu, Nursahit hanya perlu mengeluarkan Rp10 juta untuk bangunan dan pekarangan dengan luas 3.000 meter persegi.