Dimas, Ucup, dan Bakar Production mewakili kisah perjuangan konten kreator merintis karir dari bawah.
Ucup dulunya adalah seorang pedagang telur gulung di alun-alun Klaten. Dimas seorang pemuda di pedesaan Blora yang tekun bikin konten guyonan khas kampung. Sementara Bakar, berisi kumpulan para pemain ketoprak dari sebuah kampung di Solo yang terdampak pandemi. Lalu merintis pembuatan serial drama komedi berbahasa Jawa yang kemudian memiliki banyak penggemar di youtube.
Kompetisi Video Amatir “Wajah Jawa Tengah”
Dalam usaha untuk memperkuat misi komunitas Sekoteng, para influencer ini memulai dengan langkah berani.
Mereka mengumumkan peluncuran kompetisi video amatir dengan tema Wajah Jawa Tengah. Kompetisi ini menyediakan total hadiah senilai 100 Juta rupiah. Untuk 10 pemenang yang mampu membuat video amatir yang menggambarkan sisi-sisi unik dari kemajuan di Jawa Tengah.
Detail serta persyaratan kompetisi ini dapat di akses melalui akun media sosial resmi komunitas Sekoteng, yaitu @sekoteng. id.
Media sosial itu aktif di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.
Masyarakat ikut serta dalam kompetisi ini dan berkontribusi dalam menggambarkan keindahan, kemajuan, serta kekayaan budaya Jawa Tengah melalui medium video amatir.
“Ayo konco konco gak usah ragu bikin aja video pake HP. Gak harus pake kamera. Apa kemajuan yang kamu rasain di kampungmu, rekam, kirim ke kami,” ujar Ucup. Ia berharap, momentum ini akan menciptakan gelombang positif di seluruh Jawa Tengah.
Bakar Production, Ucup Klaten, dan Dimas Zaenal secara bersama-sama mengungkapkan harapan agar inisiatif komunitas Sekoteng dan kompetisi Wajah Jawa Tengah bisa membawa dampak positif.
Ketiganya juga mengatakan bahwa langkah-langkah berani seperti ini, bisa terus mengilhami para konten kreator. Serta membangkitkan semangat berkreasi dan kebanggaan masyarakat terhadap identitas sosial budaya yang kaya dan beragam di Jawa Tengah. (*)
Editor: Elly Amaliyah