SEMARANG, beritajateng.tv – Setelah sempat anjlok akibat efisiensi anggaran, tingkat okupansi hotel di Jawa Tengah mulai menunjukkan tanda pemulihan pada September 2025. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris BPD PHRI Jawa Tengah, Yantie Yulianti.
Menurutnya, sebelumnya okupansi hotel di Jawa Tengah sempat turun hingga 35-40 persen, terutama bagi hotel yang 80 persen mengandalkan pasar pemerintah. Namun, memasuki September, tingkat hunian mulai meningkat.
“September ini sudah naik sekitar 10 persen. Saat ini rata-rata okupansi hotel di Jawa Tengah berada di angka 30,7 persen, memang masih di bawah capaian 2024 yang sebesar 35,67 persen,” jelasnya saat beritajateng.tv hubungi pada Selasa, 16 September 2025.
Ia menambahkan, aksi demonstrasi yang sempat terjadi beberapa waktu lalu tidak berdampak signifikan pada industri hotel dan restoran, kecuali saat hari berlangsungnya aksi. Justru kini banyak pemerintah daerah mulai aktif menggelar event pariwisata untuk mendongkrak okupansi hotel.
BACA JUGA: Imbas Demo, Hotel Dekat Objek Vital Demontrasi Semarang Banyak Cancel dan Okupansi Drop
“Pak Gubernur juga mendorong setiap daerah mengembangkan event potensial untuk menarik wisatawan. Ini langkah positif agar pariwisata dan perhotelan bisa segera pulih,” ujarnya.
PHRI optimistis tren kenaikan okupansi akan terus berlanjut seiring meningkatnya aktivitas wisata dan dukungan pemerintah daerah.
Ia menekankan harapan besar agar kebijakan tersebut benar-benar mampu mendorong perbaikan perekonomian nasional, khususnya peningkatan daya beli masyarakat.