Ekbis

TPID Jateng Turun Tangan Stabilkan Harga Cabai Lewat Operasi Pasar

×

TPID Jateng Turun Tangan Stabilkan Harga Cabai Lewat Operasi Pasar

Sebarkan artikel ini
TPID Jateng Turun Tangan Stabilkan Harga Cabai Lewat Operasi Pasar
Tim TPID Provinsi Jawa Tengah melakukan intervensi harga komoditas pangan dengan menggelar Operasi Pasar Cabai Murah di Pasar Legi Surakarta. (Ellya/beritajateng.tv)

Ia menambahkan, upaya stabilisasi harga tidak hanya dilakukan lewat operasi pasar, tetapi juga melalui pemanfaatan kios jaringan JTAB serta kios TPID binaan Bank Indonesia di 15 titik. Selain itu, pemerintah daerah juga memperluas kerja sama dengan BUMD pangan di kabupaten dan kota.

Strategi Menjaga Produksi Sepanjang Tahun

Bank Indonesia Jawa Tengah menilai stok komoditas pangan strategis, termasuk cabai, dalam kondisi aman.

Deputy Direktur KPW BI Jateng, Wahyu Dewanti, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan intervensi dari hulu hingga hilir, termasuk pengaturan pola tanam, pemanfaatan greenhouse, dan edukasi pascapanen untuk menjaga produksi tetap stabil sepanjang tahun.

“Cuaca ekstrem menjadi tantangan, tetapi dengan greenhouse dan pola tanam yang teratur, produksi cabai dapat dijaga,” kata Wahyu.

Selain cabai, BI mencatat ada potensi kenaikan harga pada minyak goreng dan terigu menjelang Natal. Namun ketersediaan stok dinilai masih dalam batas aman.

Petani Ikut Jaga Stok

Sementara itu, Ketua Petarung Sejati, Sunan, menyebut pasokan cabai di Jawa Tengah sebenarnya surplus. Namun, lonjakan harga terjadi karena permintaan meningkat, terutama setelah bencana di Aceh dan Jawa Timur yang memicu aliran pasokan keluar daerah.

Menurut Sunan, harga cabai naik signifikan hanya dalam 10 hingga 12 hari terakhir. Padahal sebelumnya harga masih berada pada kisaran Rp 45.000. Ia optimis harga akan kembali stabil dalam satu minggu ke depan.

“Kami pastikan setiap dua hari pasokan cabai digelontorkan ke pasar. Fokus kami memenuhi kebutuhan Jawa Tengah terlebih dahulu,” ujarnya.

Ia mengakui cuaca hanya mempengaruhi sekitar 10 hingga 15 persen produksi. Faktor lain yang berpengaruh adalah banyaknya petani pemula yang berhenti merawat tanaman ketika harga jatuh, sehingga tanaman mudah terserang penyakit.

Menurutnya, edukasi keberlanjutan perawatan tanaman tetap penting, baik saat harga tinggi maupun rendah.

Selain operasi pasar, pemerintah juga terus menggelar Gerakan Pangan Murah di berbagai daerah. Pada kegiatan ini, cabai terjual mengikuti Harga Acuan Pembelian agar masyarakat lebih mudah menjangkau komoditas yang kerap menjadi penyumbang inflasi tersebut. (*)

 

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan