Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana Sapto Suharno mengatakan bahwa korban meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit.
“Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena mengalami luka cukup parah di bagian kepala,” ujarnya.
Kabarnya, tembok sekolah tersebut berdiri sejak zaman Sekolah Pendidikan Guru (SPG) tahun 1988. Maka dari itu, Iptu Suhardi menyarankan agar pagar tersebut di robohkan saja.
BACA JUGA: Mahasiswa Unnes Gantung Diri di Kamar Kos, Tinggalkan Surat untuk Ortu dan Teman, Ini Isinya
Hal ini agar tidak ada kejadian serupa di kemudian hari, mengingat keberadaan tembok tersebut ada tepat di atas jalan.
“Informasi dari sekolah tembok itu (di bangun) sejak zaman Sekolah Pendidikan Guru (SPG) 1988. Jadi sudah tua, sebaiknya dirobohkan saja,” imbaunya. (*)













