Bus Trans Semarang yang mengalami insiden merupakan Bus Koridor II dengan rute Terboyo – Sisemut, Kabupaten Semarang PP.
Medan rute tanjakan dan turunan turut membebani kerja mesin, terlebih saat bus mengangkut penumpang.
“Trans Semarang itu kan mesinnya tidak pernah berhenti, meskipun armada tersebut menunggu giliran untuk jalan. Mesin tetap kami nyalakan supaya menjaga kenyamanan di dalam armada. Supaya tetap dingin,” ungkapnya.
Begitu asap terdeteksi, pihaknya segera menarik armada dari lokasi untuk menghindari kemacetan dan risiko keselamatan, mengingat titik kejadian berada di jalur strategis.
“Riskan kalau sampai ada armada mogok di tanjakan itu. Jadi ini sudah kami derek dan kami pindahkan ke gudang,” katanya.
Haris mengimbau operator layanan agar lebih teliti dalam melakukan perawatan armada. Dia menekankan pemeliharaan tidak hanya dilakukan rutin, tetapi juga perlu peningkatan perhatian terhadap kondisi teknis.
“Kepada operator maupun pegawai Trans Semarang untuk tidak hanya memperhatikan kondisi armada. Tetapi juga kru dan awak armada harus selalu fit, supaya kualitas pelayanannya tetap prima,” ujarnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah