SEMARANG, beritajateng.tv – Tren personal color analysis yang ramai di media sosial ternyata dapat membantu seseorang untuk menemukan warna terbaik yang cocok untuk menunjang penampilan.
Certified Consultant Personal Color Analyst asal Semarang, Aning Lumos menegaskan bahwa layanan ini memiliki metode dan standar khusus yang diakui secara global.
Menurutnya, sertifikasi penting untuk memastikan akurasi analisis dan hasil yang benar-benar sesuai dengan karakter bawaan klien. Sejak 2022, ia telah memegang sertifikat dari Jepang dan Korea Selatan sebagai bukti kompetensi di bidang ini.
“Ini semua ada keilmuannya, ada lembaganya, dan harus bersertifikasi,” ujar Aning kepada beritajateng.tv di event Najmia Beauty Fair di Queen City Mall Semarang pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Tahapan personal color analysis, ia menjelaskan, mulai dengan menghapus riasan untuk melihat kondisi alami wajah atau your true self. Selanjutnya dilakukan pengecekan tekstur dan warna rambut asli, warna mata tanpa soflens, serta warna kulit dasar.
BACA JUGA: Keseruan Paws and Play Pets Festival di Queen City Semarang, Medical Check Up-Kompetisi Anabul
Proses ini lengkap dengan branding color menggunakan kain berlisensi dari desainer Jepang. Bukan hanya berkonsultasi mengenai warna langsung dengan ahlinya, jasa ini juga akan memberikan sebuah file yang berisikan rangkuman hasil analisis pelanggannya.
Dengan begitu, klien tidak perlu bingung atau pun mengingat-ingat kembali rekomendasi warna dan hasil dari konsultasinya. Hasil analisis tidak hanya memberikan palet warna terbaik dan terburuk bagi klien, tetapi juga panduan gaya yang lengkap.
“Jadi setiap klien akan mendapatkan warna terbaik, hasil terbaik, warna terburuk dan juga style yang sesuai dengan personal color klien,” katanya.
Banyak orang mengira personal color analysis hanya untuk menentukan warna pakaian. Faktanya, menurut Aning, undertone memengaruhi hampir semua aspek penampilan. Mulai dari warna rambut, make-up, frame kacamata, perhiasan, kuteks, hingga aksesori seperti belt.