Karena kejadian terjadi saat hari libur, Uswatun mengaku masih menunggu keterangan dari orang tua korban sekaligus pihak berwajib untuk meminta keterangan.
“Maka Dinas/sekolah pada posisi menunggu penjelasan lebih lanjut dari keluarga dan/atau pihak berwajib untuk memastikan agar pemberitaan tidak menjadi simpang siur. Dinas mempercayakan penanganannya kepada pihak berwajib, dan meyakini bahwa peristiwa tersebut akan mendapatkan penanganan sebagaimana mestinya,” ungkap dia.
Kunjungi Satria ke RS Adiyatama Tugurejo, sebut korban masih alami trauma
Pada Selasa, 26 November 2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Uswatun sebut telah melakukan kunjungan ke RS Adiyatma Tugurejo. Kunjungannya untuk menengok dan mengonfirmasi keadaan Satria yang menderita luka tembak di tangannya.
Dalam kunjungan itu, Uswatun mengaku orang tua melayangkan aksi protes terhadap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan lantaran Satria masih mengalami trauma.
“Peluru yang bersarang di tangannya telah berhasil dikeluarkan melalui tindakan operasi, dan dilanjutkan dengan pengobatan. Satria telah dizinkan pulang oleh pihak RS dan wajib menjalani kontrol pengobatan pada tanggal 3 Desember 2024,” ujar dia.
BACA JUGA: Datangi Minimarket 2 Kali, Polisi Cek CCTV Dekat Lokasi Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang
Kendati begitu, kata Uswatun, orang tua Satria sempat menyampaikan permohonan agar anaknya tetap mendapat izin untuk melanjutkan pendidikannya di SMKN 4 Semarang.
Pihaknya pun mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kematian Gamma karena kasus penembakkan tersebut.
“Terhadap keluarga dari anak yang meninggal, Dinas menyampaikan ucapan belasungkawa sedalamnya. Kepada kedua siswa yang masih dalam perawatan, Dinas/Sekolah akan memberikan pendampingan termasuk trauma healing, bantuan pengobatan, sebagaimana mestinya dan memastikan bahwa kedua siswa tersebut akan tetap mendapatkan layanan pembelajaran sebagaimana mestinya,” pungkas dia. (*)
Editor: Farah Nazila