SEMARANG, beritajateng.tv – Nama dr. Prathita Amanda Aryani mencuat di media sosial. Ia diduga melakukan bullying atau perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip).
Sebelumnya, sebuah tangkapan layar berisi pesan grup WhatsApp memuat nama dr. Prathita beredar di media sosial X/Twitter. Pesan tersebut berisi perintah dari dr. Prathita kepada mahasiswa PPDS untuk makan nasi padang lima bungkus per orang.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Undip, Ayubba Rizqy, angkat bicara. Ia menyebut, pihaknya belum mengetahui keabsahan mengenai informasi yang beredar mengenai dr. Prathita.
BACA JUGA: Video Mahasiswi Kedokteran Undip Meninggal di Kos, Polisi Temukan Catatan Dugaan Bullying
BEM FK Undip masih telusuri soal Dokter Prathita
Hingga saat ini, BEM FK Undip masih menelusuri kebenaran terkait informasi tersebut.
“Apa yang kami simpulkan [masih] hanya dari media sosial. Itu pun kami tidak tau keabsahannya. Jadi dikatakan benar atau tidaknya, BEM FK Undip tidak tau,” katanya kepada beritajateng.tv, Minggu, 18 Agustus 2024.
Ayub, sapaan akrabnya, menuturkan, advokasi BEM FK Undip selama ini masih terbatas dalam menanungi mahasiswa S-1 FK Undip. Yang untungnya, kata dia, belum pernah ada laporan aduan senioritas ataupun perundungan di S-1 FK Undip.
Namun, karena adanya keterbatasan ranah adovokasi tersebut, Ayub tak menampik terdapat gap yang memisahkan antara mahasiswa S-1 dan S-2. Terlebih, selepas peristiwa meninggalnya dr. Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Anestesi Undip.
Meski begitu, Ayub memastikan jika BEM FK Undip tidak akan lepas tangan begitu saja. Pihaknya mengaku siap melakukan pengawalan hingga kemelut dugaan perundungan di FK Undip selesai.