“Kami hentikan penggunaan suara pengawalan sambil evaluasi menyeluruh,” katanya.
Hersubeno menilai langkah itu sudah tepat. “Publik perlu bukti nyata, bukan sekadar pernyataan. Karena penyalahgunaan sirene sudah terlalu sering,” tegasnya.
Stafsus Menko AHY bantah rombongannya salip mobil Sri Sultan HB X
Koordinator Humas Kominfo DIY, Dian Nanario, mengonfirmasi bahwa kendaraan dalam video memang mobil pribadi Sri Sultan.
Ia menjelaskan, saat kejadian, Sultan tengah mendampingi Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kepulauan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam kunjungan ke Bantul dan Gunung Kidul.
Namun, Dian menekankan bahwa dugaan keterlibatan rombongan AHY masih perlu klarifikasi dari kementerian terkait.
Staf Khusus Menko Infrastruktur, Herzaki Putra Mahendra, kemudian membantah tudingan tersebut. “Menko AHY sudah meninggalkan lokasi sekitar 30 menit sebelum kejadian,” tegasnya.
Hersubeno menilai klarifikasi itu terlambat. “Keterlambatan respons justru memperburuk persepsi publik. Apalagi netizen cenderung lebih percaya pada narasi yang sudah terlanjur viral,” katanya.
Menurut Hersubeno, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi pejabat publik agar lebih sensitif terhadap sentimen masyarakat.
“Kalau Sultan saja taat aturan, semestinya pejabat lain malu kalau bertingkah seolah jalan milik sendiri,” tandasnya. (*)