Selain itu, jelasnya, perlu pula upaya penguatan antisipasi kerawanan bencana di kawasan destinasi wisata alam. Termasuk butuh juga kolaborasi pemerintah, pengelola destinasi wisata alam, dan masyarakat pelaku perjalanan wisata.
“Mulai dari mengenali kerawanan bencana di daerah tujuan wisata itu apa, apakah banjir, longsor atau apa. Lalu, menyiapkan peralatan penanganan risiko bencana,” bebernya.
Momen libur lebaran bisa dongkrak sektor wisata di Jawa Tengah
Sarif menyebut, libur Lebaran bisa menjadi salah satu momen penting dalam kebangkitan sektor pariwisata. Menurutnya, hal itu bisa menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
“Dengan meningkatnya pergerakan wisatawan, ekonomi lokal akan merasakan dampaknya yang sangat positif,” jelas legislator dari daerah pemilihan (dapil) Cilacap dan Banyumas ini.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Wakil Ketua DPRD Jateng Imbau Warga Waspadai Potensi Naiknya Kriminalitas
Apabila momentum libur Lebaran 2025 ini terkelola dengan baik, maka bukan tidak mungkin akan menjadi titik balik bagi transformasi industri pariwisata.
“Dengan pengelolaannya tepat, bisa membawa sektor pariwisata ke level yang lebih tinggi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (adv)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (2)