tSEMARANG, beritajateng.tv – Wali Kota Semarang 2025-2030 terpilih, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengaku siap mengikuti retreat kepala daerah yang rencananya akan berlangsung di Magelang, Jawa Tengah.
Kesiapan itu Agustina ungkap saat beritajateng.tv jumpai di Panti Marhaen, Kota Semarang, Kamis, 23 Januari 2024 sore. Baginya, retreat yang Presiden Prabowo Subianto gagas itu merupakan sebuah kewajiban.
“Saya kira kalau itu sebuah kewajiban, harus laksanakan ya, karena itu bukan pilihan ya. Siap sajalah, Mbak Tika (Bupati Kendal terpilih) juga siap,” ungkap Agustina.
Saat menanggapi soal tegak lurus dengan pemerintahan Prabowo, Agustina menyebut baik kabupaten/kota dan provinsi harus berada dalam satu poros yang sama.
BACA JUGA: Ulang Tahun Megawati ke-78, 400 Kader PDIP se-Jateng Beri Kado Spesial, Minta Ia Tetap Jadi Ketum
“Kan harus satu poros rakyat Indonesia, hanya mungkin kami [Agustina] ngurus rakyat Indonesia di Kota Semarang, Mbak Tika ngurus rakyat Indonesia di Kendal, Pak Luthfi sebagai gubernur terpilih nanti akan mengurus rakyat Indonesia se-Jateng,” beber Agustina.
Oleh sebab itu, penting baginya untuk selalu berkoordinasi dengan provinsi maupun pemerintah pusat kelak ketika ia terlantik.
“Kalau kita bagian dari [pemerintahan] ini gak berkoordinasi, akan sulit menurut saya, karena tugas-tugas untuk bangsa dan negara memang tidak lagi melihat partai,” jelas dia.
Merespons soal kapan waktu pasti pelantikan, Agustina tak menjawab banyak.
“Saya baca di media itu rapat koordinasi Komisi II dengan stakeholder-nya, yang tidak ada gugatan MK bisa tanggal 6 Februari, kalau Mbak Tika bisa tanggal 6, karena saya ada perorangan yang menggugat,” ungkap Agustina.
Banjir jadi masalah tahunan, Wali Kota Semarang terpilih bakal gandeng daerah tetangga untuk kerja sama
Selangkah menuju kursi Wali Kota Semarang, Agustina turut merespons masalah banjir yang selalu menghantui Kota Semarang tiap tahunnya. Menurutnya, banjir di Kota Semarang adalah jenis banjir kiriman.
“Kalau banjir itu kan ada banyak. Ada kiriman, ada yang tata kotanya kurang mendukung, ada yang mungkin bencana. Nah, kami berdua [Kota Semarang dan Kendal] menjadi langganan banjir karena banjir kiriman, maka koordiansi antarkabupaten itu penting,” tegas Agustina.
Terlebih, kata dia, di Kota Semarang dan Kendal akan ada tanggul laut yang dianggap mampu menanggulangi rob.