Salah satu Kader dari Kelurahan Bangetayu Wetan sangat antusias menyambut program Pemerintah Kota Semrang ini.
BACA JUGA: Walikota Semarang Berikan Relaksasi Pajak di Bulan September 2025, Diskon PBB hingga BPHTB
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program dari Pemerintah Kota Semarang. Harapan kami kegiatan seperti ini terus berlanjut, karena manfaatnya bisa langsung masyarakat rasakan,” ujar Nadia.
Sementara itu, Joko (50), warga lainnya, mengaku senang karena pemerintah tidak hanya hadir memberi kebijakan, tapi juga benar-benar turun ke masyarakat. “Semoga kegiatan ini semakin mempererat hubungan antara pemerintah dan warga,” kata Joko.
Kota Semarang menaruh perhatian serius pada penguatan fasilitas kesehatan primer. Selain menghadirkan layanan OSS TBC, Pemkot Semarang juga sedang memfinalisasi pembangunan layanan rawat inap di Puskesmas Bangetayu.
Hal ini bertujuan untuk memastikan warga mendapatkan akses layanan kesehatan dasar yang semakin lengkap dan dekat dengan tempat tinggal.
Walikota Semarang, Agustina Wilujeng berharap studi pra-pilot ini bisa menjadi contoh baik bagi daerah lain di Indonesia. “Kami ingin Semarang menjadi model kota yang tangguh dalam penanggulangan TBC. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, tenaga kesehatan, serta mitra internasional, kami optimis eliminasi TBC di Kota Semarang pada tahun 2028 bisa terwujud,” tegasnya.
Studi ini tidak hanya menguji efektivitas alat diagnostik dan alur layanan, tetapi juga menilai kesiapan tenaga kesehatan, logistik, integrasi data, hingga efisiensi biaya. Hasil penelitian akan menjadi masukan penting bagi kebijakan nasional eliminasi TBC.
“Melalui langkah ini, kami ingin menunjukkan bahwa riset kesehatan dapat langsung diterjemahkan ke dalam praktik dan kebijakan publik yang berdampak nyata. Semarang siap menjadi bagian dari sejarah besar Indonesia menuju bebas TBC,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah