“Jadi siapapun nanti menjadi calon monggo itu tolong jaga kondusifitas tidak perlu mungkin menjelek-jelekan lawan. Masyarakat kan juga sudah belajar dari masa-masa yang lalu. Apalagi Pileg, Pilpres kan banyak perbedaan tetapi kan masih kondusif perbedaan-perbedaan boleh tetapi tetap jaga kondusifitas di Kota Semarang,” terangnya.
Disisi lain, ia mengapresiasi peran masyarakat yang ikut terlibat dalam pelaksanaan Pemilu. Di Kota Semarang telah berlangsung pelantikan PPK dan PPS sehingga tahapan-tahapan Pemilu Pilkada nantinya berjalan lancar.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom menjelaskan alasan terkait Maskot yang masih sama seperti Pilkada sebelumnya. Menurutnya, Warak “Padewaras” masih sangat relevan menggambarkan toleransi dan kedamaian Kota Semarang.
“Untuk maskotnya sebenarnya kita masih menggunakan maskot yang Pilkada-pilkada sebelumnya. Karena saya kira maskot tersebut masih sangat relevan untuk menggambarkan kota Semarang,” terang Nanda sapaannya.
Menurutnya, maskot kali ini mengusung dan menggambarkan Kota Semarang sebagai kota yang sifatnya kolaboratif dari berbagai macam etnis, suku bangsa dan pemikiran. “Dari maskot tersebut menggambarkan heterogenitas yang ada di Kota Semarang,” lanjutnya.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya tengah berfokus pada pembentukan tenaga PPK dan PPS. Selain itu juga penentuan daftar pemilih. Di sisi lain, ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipsi dan berperan aktif untuk menyukseskan Pilwalkot Semarang 2024. (*)
Editor: Elly Amaliyah