“Outing class sebenarnya tidak perlu jauh-jauh ke luar kota. Cukup di dalam kota. Apa sih yang mau mereka pelajari, misal mau belajar tentang lingkungan. Maka bisa belajar di pantai Tambaklorok dan misal belajar sejarah bisa ke Lawang Sewu,” ungkap Bambang.
Dinas Pendidikan Kota Semarang berharap kegiatan study tour tidak membebani orang tua siswa secara finansial karena tidak semua orang tua cukup mampu secara ekonomi.
“Kami berharap sekolah yang ingin mengadakan study tour harus menunjukkan nilai studinya. Mungkin sekolah perlu mempresentasikan rencana mereka kepada kami terlebih dahulu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bambang menyatakan bahwa sekolah dapat menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk kegiatan di luar sekolah, asalkan kegiatan tersebut memang memiliki manfaat yang jelas.
“Jika tujuan study tour untuk sekadar rekreasi, sebaiknya kaji dulu dengan baik. Jika anggaran BOS memungkinkan, study tour ke luar kota silahkan dengan catatan tidak ada pungutan,” tegas Bambang. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (1)