Termasuk mengupayakan pemanfaatan lahan-lahan pertanian yang tandus maupun visibel agar pengelolaan melalui Dinas Pertanian Kota Semarang. Di sisi lain, kelompok wanita tani (KWT) juga ia dorong bisa menjual hasil panennya ke skala lebih luas.
“Kelompok-kelompok tani akan bisa melakukan jual beli secara cepat, apalagi milenial ini bicaranya digitalisasi, semuanya butuh cepat,” katanya.
“Kalau hasilnya lebih, maka anak-anak muda akan senang menjadi petani. Ini bisa membuat pertanian Kota Semarang go global,” ujarnya, lagi.
Semarang Agro Expo 2023 ini berlangsung selama tiga hari. Sejak pembukaan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pada Jumat (17 November 2023) hingga Minggu (19 November 2023).
Dalam expo ini, terdapat 90 tenda pamer yang terdiri 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang saling memamerkan hasil bumi masing-masing. Termasuk adanya lembaga pendidikan, mulai dari SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi di Kota Semarang.
Selain itu, juga terdapat peserta dari perusahaan-perusahaan yang memamerkan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk dan hal-hal lain tentang dunia pertanian. (*)
Editor: Elly Amaliyah