Wareng menyebut, kasus ini di picu dendam lama. Sebab, suporter PSIS Semarang juga pernah mendapatkan tindakan serupa selepas mendukung PSIS Semarang di Bogor.
“Balas dendam, karena saat bermain di Bogor, bus mereka (PSIS) di rusak,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Wareng, ke 35 suporter sudah di pulangkan. Namun akan ada gelar perkara oleh kepolisian.
“Himbauan saya, kalau temen-temen suporter mau lewat Semarang atau transit harusnya mereka minimal menghubungi DPP suporter agar ada pengawalan. Kalau diam-diam seperti kemarin kan repot, taunya setelah kejadian, kita gak bisa mencegah,” imbuhnya.
“Kasihan mereka jauh-jauh malah di lempari,” tuturnya.
Kondisi bus menurut dia, dalam keadaan pecah semua. “Saya ketemu PO nya (perusahaan otobus) hanya minta Rp6 juta. Tapi jadi tanggungan Persita Tangerang selaku penyewa,” katanya. (*)
Editor: Elly Amaliyah