Serta 29 Desember hingga 10 Januari yang kembali meningkat seiring bergesernya puncak musim hujan ke Pulau Jawa.
Dalam periode tersebut, Guswanto menjelaskan bahwa sejumlah fenomena atmosfer diperkirakan aktif secara bersamaan selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Di antaranya Monsun Asia, Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby, La Niña lemah, serta munculnya bibit siklon tropis 93W dan 91S.
Kombinasi faktor ini berpotensi meningkatkan curah hujan dan memperkuat angin kencang di berbagai daerah.
BACA JUGA: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah Hingga 10 Desember, Ini Sebaran Daerahnya
BMKG juga menyampaikan bahwa berdasarkan pemantauan dinamika atmosfer dan laut pada November 2025 cukup mengkhawatirkan.
Suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah Ekuator atau kawasan Nino3.4 menunjukkan kondisi ENSO berada pada fase La Niña lemah dengan indeks ENSO sebesar -0,77.
Berhubung cuaca ekstrem bertepatan dengan libur akhir tahun, maka masyarakat perlu waspada akan bahaya yang terjadi. (*)
