Beberapa traffic cone juga pasang di badan jalan agar masyarakat tidak melaju kencang saat melewati titik tersebut.
Munculnya retakan dan patahan di Jalan Raya Trangkil tidak hanya kali pertama. Sebelum, retakan muncul di titik lain tidak jauh dari lokasi yang saat ini rusak. Retakan itu bahkan bak polisi tidur karena terbentuk gundukan aspal. DPU pun telah memperbaiki retakan tersebut.
Daerah Aliran Patahan
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, akan segera memperbaiki retakan di Jalan Raya Trangkil. Daerah itu memang daerah patahan sehingga sering muncul retakan.
“Trangkil kan daerah aliran patahan. Hari ini kami lakukan pengecekan, mudah-mudahan segera di susun RAB. Hari ini kami cek kesana untuk melakukan pengamanan,” kata Suwarto.
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Semarang untuk memangkas pohon yang akarnya menyebabkan beton rusak.
“Kami koordinasi dengan Perkim karena ada pohon yang diduga jadi penyebab tanahnya mendongkrak keatas dan merusak badan jalan. Perkim juga bersedia memotong, sehingga pengerjaannya bisa dilakukan setelah selesai pemotongan. Akan ada pembongkaran beton dan pengerasan di bawah baru kemudian pembetonan lagi,” sebut Warto.
Untuk pengerjaan pembetonan ulang, Warto menjelaskan, akan dilakukan secara bertahap. Pihaknya tengah dalam tahap penyusunan RAB (Rencana Anggran Biaya) sehingga belum diketahui jumlah biaya keseluruhan pengerjaan.
“Penanganan nantinya satu badan penuh, kami lakukan separo-separo dulu. Nunggu mur beton jadi dulu. Estimasi umur beton 21 hari dulu. Pengerjaan secepatnya kami lakukan,” ujar dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah