Selain itu, konsep panggung terbuka dalam pertunjukan ini memberi pengalaman unik bagi penonton, menyaksikan seni warisan nenek moyang di ruang publik yang hidup dan inklusif.
“Tugas kami sebagai pelaku seni adalah memastikan generasi sekarang merasa dekat dan bangga dengan wayang orang,” ujarnya.
Promosi kota lama dan wisata budaya
Kabid Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sarosa, menjelaskan bahwa Wayang on the Street telah menjadi agenda rutin setiap Jumat di minggu kedua sejak 2021.
Kali ini, pertunjukan Wayang On The Street digelar sebagai rangkaian menuju Festival Kota Lama 2025 yang akan berlangsung 4–14 September mendatang.
“Kota Lama bukan hanya cagar budaya, tapi juga pusat promosi seni tradisi. Wayang orang adalah ciri khas Semarang yang perlu terus dikenalkan, terutama kepada wisatawan dan generasi muda,” kata Sarosa.
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-52, PDIP Jawa Tengah Gelar Ruwatan dan Pagelaran Wayang Gatotkoco Pinilih
Pertunjukan ini juga diharapkan menjadi magnet wisata sekaligus media edukasi agar masyarakat tidak melihat wayang sebagai seni kuno, melainkan sebagai karya luhur yang bisa dikemas modern tanpa kehilangan nilai. (*)
Editor: Farah Nazila