Di samping fasilitas infrastruktur, peningkatan layanan juga berupa pelatihan bahasa isyarat bagi petugas BRT Trans Semarang. Guna meningkatkan kenyamanan penumpang tuna rungu dalam berkomunikasi.
Selain itu sejak Agustus 2022, Trans Semarang telah menerbitkan Kartu Disabilitas dengan huruf Braille, yang merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk mempermudah akses layanan bagi penyandang disabilitas.
Serangkaian upaya ini sejatinya telah memperoleh penghargaan pada September 2024 untuk kategori Transportasi Ramah Disabilitas. Namun, bagi Haris, penghargaan bukan tujuan akhir.
“Kami akan terus berinovasi, sesuai arahan Bu Wali agar transportasi di Kota Semarang semakin inklusif dan memberikan kenyamanan bagi warga,” pungkasnya.
Peningkatan aksesibilitas ini juga sejalan dengan program Semarang Inklusif yang dicanangkan Agustina Walikota Semarang.
Dengan komitmen dan berbagai terobosan yang terus berkembang, harapan ke depan Kota Semarang akan memiliki transportasi publik yang lebih ramah dan inklusif bagi warganya. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (2)