SEMARANG, beritajateng.tv – Sejumlah pihak menilai posisi Cawapres menjadi faktor penting dalam pemenangan Pilpres 2024. Bacapres NasDem Anies Baswedan yang banting haluan meminang Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menjadi Cawapres beroleh sorotan berbagai pihak.
Kemarahan dan rasa kecewa Partai Demokrat kini menjadi pertanyaan. Berbagai pihak, termasuk pengamat politik mulai menduga partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan keluar dari koalisi perubahan. Namun, ke mana Partai Demokrat akan berlabuh?
Berdiri pada 2001 silam, Partai yang SBY bentuk menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di bawah pimpinan Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri itu memiliki sayap politik kanan-tengah. Sama halnya dengan mayoritas partai lain di Indonesia.
BACA JUGA: Anies Gandeng Muhaimin Jadi Cawapres, Pengamat Sebut NasDem Ingin Gaet Basis NU di Jatim dan Jateng
Pengamat politik sekaligus pengajar Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro (UNDIP), Fitriyah menyebut perpindahan Demokrat nantinya tidak terlalu terpengaruh ideologi maupun sayap partai.
“Partai kita di Indonesia kan cenderungnya ke tengah. Kalau Demokrat sih memang partai yang sejak lahir sudah arahnya nasionalis-religius, partai tengah lah istilahnya. Itu juga terjadi pada partai-partai kita yang lain, ada ideologi cenderung ke tengah, jadi pertimbangan ideologi tidak menonjol,” ujar Fitriyah, Jumat, 1 September 2023.
Demokrat berpotensi beralih ke Prabowo
Alih-alih mencari partai dengan kesamaan ideologi dan gagasan, Fitriyah meyakini pimpinan Demokrat akan mempertimbangkan faktor relasi pimpinan sebelumnya dengan partai lain.