Semarang, 18/5 (BeritaJateng.tv) – Sebanyak 10 pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Semarang resmi di lantik oleh Walikota Semarang di Ruang Lokakrida Lantai 8, Balaikota Semarang, Rabu (18/5).
Dari 11 jabatan kosong, 10 diantaranya sudah resmi dilantik. Satu jabatan yang masih kosong yakni Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Semarang yang hingga kini masih menunggu rekomendasi yang turun dari Menteri Dalam Negeri.
“Ada 10 eselon II dari 11 jabatan kosong yang kita buka kemarin dan hanya satu yang belum bisa dilantik karena masih menunggu rekomendasi dari kementerian Dalam Negeri karena belum di proses oleh Pak Menteri,” kata Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, saat ditemui usai melantik kesepuluh pejabat.
Hendi, sapaan akrab Walikota mengatakan jika Pemkot Semarang sudah mengirimkan tiga besar nama calon Kepala Disdukcapil ke Menteri Dalam Negeri. Nantinya, kata dia, Mendagrilah yang akan menentukan siapa yang akan mengisi jabatan Kepala Disdukcapil Kota Semarang.
“Untuk Disdukcapil kita sudah lakukan seleksi sampai wawancara sudah ada tiga besar yang kita serahkan ke Menteri dan nanti akan dipilih salah satu oleh menteri,” bebernya.
Kepada sepuluh eselon II yang menjabat jabatan baru, Hendi berpesan agar bisa membuat program yang membuat masyarakat kota Semarang lebih nyaman, sejahtera dan merasakan peran pemerintah selama tinggal di Kota Lunpia ini.
Ia menyebutkan pekerjaan rumah yang hadapi tiap OPD memang berbeda-beda, namun harus selalu ada peningkatan kualitas kerja dari hari kemarin.
“Kalau dasarnya saya selalu ingatkan yakni integritas, dedikasi, loyalitas, kinerja dan profesional itu adalah hal yang wajib tapi saat ini kita harus punya program yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pesannya.
Hendi juga berpesan agar semua pejabat yang baru saja dilantik tetap bisa bersinergi dengan bawahan dan tidak semena-mena atau menyalahgunakan jabatan yang diemban saat ini. Bahkan ia menyampaikan agar tetap bisa menggunakan anggaran dengan bijak dan bermanfaat bagi masyarakat.
Hendi mencontohkan jika harus mengeluarkan sejumlah anggaran yang cukup besar untuk sebuah program, maka program tersebut bisa dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat dan memiliki kualitas yang baik.
“Jangan keblinger itu penyakit masyarakat yang kadang-kadang ada dalam diri masyarakat misalnya merasa sudah jadi kepala dinas lalu jadi keblinger, main uang dan menekan bawahan atau merasa pintar makanya saya harap teman-teman tetap andap asor dan low profile karena ini adalah amanah yang harus diselesaikan dengan baik,” ungkapnya.