SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak 10 persen dari total jumlah bangunan SD dan SMP Negeri yang ada di wilayah Kabupaten Semarang mengalami kerusakan. Baik rusak kategori ringan, sedang hingga rusak berat.
Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang telah menganggarkan perbaikan fisik bangunan sarana pendidikan yang rusak ini secara bertahap.
Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Sekolah Dasar, Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Muhammad Aslam mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan data laporan yang masuk.
BACA JUGA: Euforia Penutupan MPLS di SMP Institut Indonesia Semarang, Tampilkan Beragam Prestasi Murid Baru
Upaya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan yang mengalami kerusakan tersebut akan dinas tersebut lakukan secara bertahap.
“Untuk SMPN 03 Banyubiru telah di anggarkan di tahun 2026 dengan nilai hampir Rp 300 juta,” jelasnya, di sela mendampingi anggota Komisi D Kabupaten Semarang, di Banyubiru, Jumat, 2 Juli 2025.
Untuk perbaikan semua kerusakan bangunan sekolah tersebut, jelas Aslam, akan dinas tersebut lakukan secara bertahap. Yakni dengan fokus kepada bangunan sekolah yang rusak berat terlebih dahulu.
Setelah yang rusak berat habis kemudian baru penanganan bangunan sekolah yang rusak sedang. Sedangkan untuk bangunan sekolah yang rusak ringan bisa di perbaiki melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
BACA JUGA: Kota Semarang Juara Umum Popda Jateng 2025 Tingkat SD dan SMP
Hal tersebut berlangsung agar bangunan sekolah yang mengalami rusak ringan tidak mengarah menjadi rusak sedang. “Demikian bangunan sekolah yang rusak sedang juga tidak menjadi rusak parah,” tegasnya.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang, di wilayah Kabupaten Semarang ada 52 bangunan SMP Negeri serta 451 bangunan SD Negeri yang tersebar di 19 Kecamatan. (*)
Editor: Farah Nazila