Infrastruktur Terawat dan Merata
Adapun capaian fokus yang ke tiga yaitu Infrastruktur yang Terawat dan Merata. Meliputi pemeliharaan jalan kota sepanjang kurang lebih 25,8 km, 56 pemeliharaan saluran kota dan sungai, pemeliharaan median. Penanganan jembatan Srondol-Sekaran, dan pemeliharaan pedestrian.
Di permukiman, telah terlaksana pemeliharaan dan pemasangan 1.245 lampu PJU, penanganan jalan lingkungan di 111 ruas. Pembangunan sanitasi, rehab 60 RTLH dan pembangunan 1 rumah baru MBR, serta penanganan RTH dan TPU.
Semarang Sehat
Fokus keempat yaitu Semarang Sehat bertujuan untuk menciptakan kota yang sehat diwujudkan melalui penambahan kuota Universal Health Coverage (UHC) dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan.
Capaiannya adalah penambahan 30.864 peserta aktif UHC hingga Mei 2025, dengan target 250 ribu peserta di akhir tahun. Selain itu, 7.217 pekerja rentan telah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan melalui program Pijar Semar.
Semarang Inklusif
Terakhir, untuk fokus ke lima yaitu Semarang Inklusif bertujuan mewujudkan kota yang merangkul semua warganya, termasuk kelompok rentan.
Program yang telah berjalan meliputi persiapan Rumah Inspirasi di 5 kecamatan dengan pendataan penyandang disabilitas dan pembentukan fasilitator untuk 9 layanan dasar.
Selain itu, Pemerintah Kota Semarang memberikan dukungan sistem berupa pembebasan biaya penggunaan 523 ruang publik di 16 kecamatan dan fasilitas rumah susun. Serta memfasilitasi penggunaan aset kota untuk aktivitas masyarakat non-komersial.
Agustina menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Kota Semarang serta partisipasi aktif dari masyarakat.
“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi program-program ini agar memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh warga Semarang. Ini baru permulaan, dan kami optimis dapat mewujudkan Semarang yang semakin hebat,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah