SEMARANG, beritajateng.tv – Sebanyak 20 jemaah haji asal Jawa Tengah (Jateng) tercatat meninggal dunia di Arab Saudi selama penyelenggaraan haji 1446 H.
Rentang usia jemaah yang meninggal yakni 48 hingga 80 tahun. Pemakaman jemaah haji yang meninggal berlangsung di Baqi, Madinah, dan Syaraza, Mekkah.
Berdasarkan data sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat), 20 jemaah haji asal Jateng yang meninggal itu terdiri dari 16 laki-laki dan empat perempuan.
Hal itu terungkap oleh Kasubbag Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, via WhatsApp Call, Rabu, 11 Juni 2025 sore.
“Untuk update per hari ini datanya ada 20 yang tercatat wafat di Siskohat. Semuanya dari Jawa Tengah,” ungkap Gentur.
BACA JUGA: Demak Catat Sejarah! Jadi Daerah dengan Calon Jemaah Haji Terbanyak se-Indonesia Tahun 2025
Gentur menyebut, penyebab wafatnya jemaah haji asal Jatengi ini beragam. Kata dia, mayoritas karena menderita penyakit bawaan seperti jantung dan paru-paru.
Tak hanya itu, perbedaan cuaca juga turut menjadi penyebab menurunnya imunitas tubuh para jemaah haji.
“Penyebabnya variatif, rata-rata karena penyakit bawaan. Ada juga yang memang karena sakit jantung dan paru-paru. Kalau rata-rata yang 15 [jemaah meninggal] awalnya memang karena demam dan sesak nafas penyebabnya,” sambung Gentur.
19 jemaah wafat sebelum puncak haji
Gentur memaparkan, dari 20 yang meninggal, sebanyak 19 jemaah wafat sebelum puncak haji. Sementara satu orang lainnya meninggal setelah puncak haji atau armuzna.
Lebih lanjut, Gentur memastikan seluruh jemaah telah melalui proses pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat ke tanah suci dan mereka memenuhi syarat.
“Tahun 2025 ini untuk syarat pelunasan haji yang berhak berangkat itu syaratnya istithaah kesehatan dulu. Jadi mereka melakukan MCU dulu, kalau mereka istithaah layak untuk berangkat maka baru bisa pelunasan,” tegas Gentur.