SEMARANG, beritajateng.tv – Puluhan orang tua dan keluarga mendatangi Polrestabes Semarang sejak pagi, Selasa, 27 Agustus 2024. Kedatangan mereka dalam rangka menjemput anak-anak mereka yang polisi amankan pasca demo tolak revisi UU Pilkada di Balai Kota Semarang, kemarin.
Meski datang sejak pagi hari, para orang tua harus bersabar karena belum bisa bertemu dengan anaknya. Hingga siang, polisi belum izinkan orang tua membawa pulang anak-anaknya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, pihaknya mengamankan sebanyak 22 siswa yang berasal dari berbagai SMK di Kota Semarang dan sekitarnya. Antara lain SMK Ungaran, SMK Bakti Nusantara Demak, SMK Grobogan, SMK 2 Ksatrian Semarang, SMK 5 Semarang, dan SMK Dokter Cipto.
Ia menjelaskan, seluruh siswa belum boleh pulang karena masih menunggu proses pemeriksaan. Sebab, selama proses pemeriksaan membutuhkan pendampingan orang tua.
“Kalau aturannya anak-anak tidak boleh di mintai keterangan pada malam hari, makanya kita menunggu dari orang tua, pihak sekolah, untuk mendampingi proses pemeriksaan,” katanya kepada awak media.
BACA JUGA: Demo Mahasiswa Rusuh Semarang Viral di Medsos, Anak TPQ Kena Gas Air Mata
Secara umum, lanjut Irwan, para siswa mengaku hanya ikut-ikutan aksi demo. Keterangan sementara, mereka mengaku mendapat pergerakan mengikuti aksi demo oleh alumni sekolah.
Oleh karenanya, Irwan menyebut, setelah ini pihaknya akan menelusuri bagaimana siswa dari puluhan sekolah di luar Kota Semarang bisa bergerak menuju titik unjuk rasa.