Selama kehamilan, risiko penggumpalan darah meningkat, terutama dalam penerbangan yang memerlukan duduk dalam waktu lama. Riwayat tromboemboli vena menjadi salah satu alasan utama mengapa penerbangan mungkin harus ibu hamil hindari.
Aturan umum penerbangan untuk ibu hamil
Saat merencanakan penerbangan, ketahui terlebih dahulu aturan maskapai penerbangan. Banyak maskapai tidak mengizinkan ibu hamil terbang di bulan terakhir kehamilan.
Beberapa maskapai telah memberlakukan batasan lebih awal pada usia kehamilan 28 atau 29 minggu, terlebih untuk penerbangan internasional yang sering memiliki batas waktu lebih ketat ketimbang penerbangan domestik.
– Surat Keterangan Dokter
Biasanya diperlukan untuk ibu hamil dalam trimester ketiga. Maskapai penerbangan mungkin meminta bukti bahwa ibu hamil dalam kondisi kesehatan yang baik dan layak untuk terbang.
– Komplikasi Kehamilan
Adanya komplikasi selama kehamilan umumnya memerlukan penilaian medis lebih lanjut dari maskapai penerbangan.
– Formulir Pernyataan atau Waiver
Beberapa maskapai mungkin meminta ibu hamil menandatangani waiver, menyatakan tanggung jawab penuh atas risiko yang mungkin timbul selama penerbangan.
BACA JUGA: Sempat jadi Misteri, Alvin Lie Ungkap Pesawat Jet Pribadi yang Digunakan Kaesang-Erina
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk terbang dan pastikan bahwa perjalanan ibu dan bayi yang sedang dikandung. Dengan memahami dan mengikuti aturan ini, ibu hamil dapat membuat keputusan terbaik untuk kesejahteraan mereka dan janin. (*)