“Dengan mengajak pedagang mengobrol santai dan bertanya tentang makanannya, kita bisa menggambarkan makanan tersebut tidak hanya dengan kata “enak banget” atau “seenak itu” saja, cerita dibalik makanan dalam fotografi street food itu justru yang bikin konten kita jadi hidup,” ungkapnya.
Namun, jangan lupa untuk merekam obrolan dengan pedagang agar tidak ada narasi yang terlewat.
Manfaatkan Fitur Gawai
3. Gunakan Lensa Wide pada HP
Dengan menggunakan lensa wide pada hp, cakupan gambar menjadi lebih luas. Lensa wide dapat membantu kita dalam merangkum semua hal dalam satu frame gambar. Terlebih, sasaran objek pada saat street food photography cukup luas.
“Kalau aku biasanya nempelin hp di kaca gerobaknya pedagang street food, terus dibantu lensa wide di hp. Otomatis cakupan gambar jadi lebih luas, yang nampak juga jadi lebih banyak,” terangnya.
4. Manfaatkan Sumber Cahaya Lain saat Malam Hari
Malam hari adalah waktu terbaik untuk berburu kuliner jalanan, namun ini menjadi tantangan dalam dunia fotografi. Noise yang mungkin timbul pada gambar menjadi hal yang dikeluhkan oleh beberapa fotografer. Tidak takut akan hal itu, Marrysa justru menganggap noise tersebut menjadi poin dari sebuah malam. Akan tetapi, ia memberikan tips untuk mengurasi noise pada gambar dengan cara memanfaatkan sumber cahaya lain.
“Untuk mengurangi noise, biasanya aku memanfaatkan sumber cahaya lain seperti lampu. Aku sih ga takut noise ya, karena menurutku poin sebuah malam ya noise itu tadi,” jawabnya saat ditanya soal tips dalam melakukan street food photography di malam hari.
“Lagipun, noise di fotografi street food itu lebih menggoda,” tambahnya.
Melalui 4 (empat) tips yang ia berikan pada saat talkshow yang menjadi rangkaian acara dari Fotografer Indonesia Xhibition (FIX) 2023 itu, Marrysa mengajak fotografer dan seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut untuk mencoba hunting street food photography.