SEMARANG, beritajateng.tv – Ribuan ton beras di Kabupaten Demak tak bisa terserap akibat banjir yang melanda pada Maret 2024 silam. Kepala Perum Bulog Jawa Tengah–D.I Yogyakarta, Sopran Kennedy, memperkirakan ada 7 (tujuh) ribu hektare lahan padi yang terdampak akibat banjir.
“Info yang saya dapatkan di Demak ada sekitar 7 ribu ha lahan yang terdampak banjir. Kalau dikalikan produktivitas 6 ton saja sudah ada kurang lebih 42 ribu ton yang tidak berhasil diserap untuk pengadaan,” ujar Kennedy, Sabtu, 6 April 2024.
Sehingga, Kennedy membenarkan penyerapan beras untuk pengadaan berkurang akibat bencana banjir di Demak. Menurut keterangannya, Bulog pun tetap beroleh permintaan untuk menyerap hasil panen yang terendam.
“Kita [Bulog] kerja sama dengan mitra melakukan pembelian. Cuma kita lihat hasil produksi atau giling beras sudah relatif menghitam, broken (kerusakannya) besar hampir 50 persen. Namun kita berupaya untuk membantu petani dengan melihat jumlah yang mampu mitra atau Bulog serap,” sambungnya.
BACA JUGA: HBP Beras Naik Rp1.000 per Kg Imbas Fleksibilitas, Bulog Jateng-DIY Khawatir Tengkulak yang Untung
Kennedy menuturkan, hasil panen beras yang terdampak banjir di Demak tak masuk pengadaan Bulog. Alasannya, beras yang masuk gudang Bulog syarat reject-nya maksimal rusak 25 persen.
“Itu tidak masuk gudang Bulog, hanya untuk skema komersial saja,” terangnya.
Kendati demikian, Bulog tetap melakukan penyerapan beras dari Demak. Hanya saja, lanjut Kennedy, beras itu akan ia salurkan ke pasar setempat.
“Ada [penyerapan beras dari Demak], tapi tetap pasar setempat salurkan, tidak masuk stok [gudang Bulog]. Kalau dimasukkan, stok beras dengan kadar air 15 kurang bagus, karena tidak akan tahan lama dan mengalami penurunan kualitas juga,” terangnya.
Bulog Jateng-DIY sebut harga beras mulai turun jelang Lebaran 2024, berikut daftar harganya
Kennedy menuturkan, saat ini harga beras mengalami penurunan yang cukup signifikan jelang Lebaran Idul Fitri 2024.