Lebih lanjut, Nana menambahkan adanya beberapa potensi ancaman kondusivitas lainnya saat Nataru, yakni perkelahian warga, razia atribut natal yang masih terjadi di beberapa tempat, hingga pencurian rumah kosong.
“Potensi perayaan tahun baru dengan petasan berbahaya, serta potensi gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di masa kampanye, karena memang nataru ini bersamaan kampanye sedang berjalan,” tandasnya.
Polda Jateng siap amankan 3 ribu lebih Gereja di Jawa Tengah saat Nataru
Sementara itu, Kapolda Jateng, Ahmad Luthfi, mengungkap Operasi Mantap Brata yang berfokus mengawasi jalannya Pemilu 2024 berlangsung bersamaan dengan Operasi Lilin Candi untuk mengamankan Nataru.
“Selain kita melakukan pengawasan terhadap Pemilu, itu ada Nataru. Saat ini Nataru beririsan dengan pelaksanaan kampanye, kerawanan akan timbul di sana,“ ujar Luthfi.
Pihaknya akan melibatkan sebanyak 14.853 personil yang tersebar di 211 Pos Pengamanan, 50 Pos Pelayanan, dan 17 Pos Terpadu.
BACA JUGA: 14,2 Juta Orang Masuk Jateng Saat Libur Nataru, Pemprov Jateng Tak Akan Gelar Screening Pneumonia
Lebih lanjut, gereja yang masuk pengamanan yakni terdiri dari minimal 1.000 jemaah dengan ibadah pagi, siang, dan malam.
“Ada 3.276 gereja, 62 terminal, 42 stasiun, 256 obyek wisata, 3 bandara, 6 pelabuhan, 180 pusat perbelanjaan, dan 66 obyek tahun baru yang siap diamankan,” tandas Luthfi. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi