SEMARANG, beritajateng.tv – Data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir menunjukkan 9,48 juta warga kelas menengah Indonesia turun kasta dalam lima tahun terakhir.
Center of Reform on Economics (Core) Indonesia pun meyakini bahwa deflasi lima bulan terakhir, secara berurut-urut, terjadi karena penurunan daya beli masyarakat, terutama kelas menengah.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara, mengungkap penurunan penjualan kendaraan bermotor berhubungan dengan daya beli kelas menengah yang lesu.
“Berpengaruh. Ini [fenomena] menarik,” ungkap Kukuh saat beritajateng.tv jumpai di Hotel Aston Inn Pandanaran, Kota Semarang, Selasa, 1 Oktober 2024.
BACA JUGA: Perbandingan Neta X vs Hyundai All-New Kona Electric, Punya Duit Rp500 Juta Mending Pilih Mana?
Pasalnya, kata Kukuh, harga kendaraan bermotor setiap tahunnya meningkat sebesar 7 persen. Hal itu menurutnya tak sebanding dengan tingkat pendapatan kelompok kelas menengah.
“Ternyata tingkat pendapatan kelompok menengah yang jadi potensi customer kendaraan bermotor itu memang ada kenaikan gaji kan. Namun tidak melewati inflasi, kenaikan gajinya selalu di bawah 3 persen,” bebernya.