SEMARANG, beritajateng.tv – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa, menyebut pihaknya mengalami keterlambatan dalam proses Pilgub Jawa Tengah 2024.
Andika Perkasa pun mengakui ia dan partai politik (parpol) pengusungnya, PDI Perjuangan (PDIP), telat dalam garis start kontestasi Pilgub 2024.
“Kita terlambat karena berbagai faktor. Satu, jelas start kita belakangan, sementara pihak sebelah sudah lebih dulu [start-nya] jauh,” ungkap Andika Perkasa dalam sambutannya saat menghadiri Deklarasi Relawan Tekadh Bersama di Legacy Convention Hall, Kota Semarang, Jumat, 11 Oktober 2024 sore.
Tak hanya soal memulai start, Andika menyebut pihaknya kalah secara logistik. Bukan tanpa alasan, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi hanya diusung oleh PDIP dalam Pilgub 2024.
BACA JUGA: Akui Dekat dengan Gus Yasin, Gus Boby Justru Dukung Andika-Hendi Meski Katanya Berisiko
Sementara lawan politiknya, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen memiliki modal 9 (sembilan) parpol pengusung.
“Kedua, faktor logistik mereka jauh lebih kuat ketimbang kita. Kita logistiknya gotong royong dan itu yang diucapkan Ibu Ketum PDIP pada saat memberikan tugas. Kondisi ini adalah fakta yang harus kita terima hari ini,” tegas Andika.
Andika Perkasa beri analogi drone 100 dolar milik Ukraina yang mampu kalahkan tank jutaan dolar Rusia
Kendati begitu, Andika tak menyerah. Terlebih, banyak anak muda yang ia sebut mendukung pihaknya, tak terkecuali Relawan Tekadh Bersama yang beranggotakan anak muda.
“Sejarah sudah membuktikan berkali-kali, begitu berhubungan dengan anak muda, maka ada variabel yang gak bisa diprediksi. Anak muda mampu berinovasi, mencari jalan baru, inisatif, menemukan, dan melakukannya,” ucap Andika.
Dalam kesempatan itu, ia mencontohkan apa yang terjadi pada Ukraina saat melawan Rusia.
“Begitu banyak hal baru yang ditemukan oleh anak-anak muda. Walaupun tidak didukung teknologi yang bagus, ternyata itu bisa memenangkan. Contohnya yang terakhir ini, ada konflik Ukraina,” paparnya.
Secara teknologi senjata, kata Andika, Ukraina kalah atas Rusia yang memiliki banyak tank.