SEMARANG, 12/8 (BeritaJateng.tv) – Sinergi Forum Posyandu Kota Semarang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan PKK Kota Semarang diharapkan mampu mewujudkan posyandu inklusi di Kota Semarang.
Posyandu inklusi bisa terwujud jika semua stake holder bisa saling bersinergi. Ke depan, seluruh anak bisa terlayani di posyandu termasuk balita penyandang disabilitas.
Ketua Forum Posyandu Kota Semarang, Daniel Diyanto mengatakan, selama ini masih ada anak-anak penyandang disabilitas yang tidak ikut kegiatan posyandu. Hal ini menjadi pekerjaan bagi kepenguran yang baru agar bisa mengajak seluruh balita mengikuti kegiatan posyandu untuk pemantauan perkembangan anak.
“Kadang-kadang masyarakat masih menyembunyikan anak-anaknya yang penyandang disabilitas, tidak mau diajak bersama,” ujar Daniel, saat pelantikan Forum Posyandu Kota Semarang masa bhakti 2022 – 2024, di kantor PKK Kota Semarang, Kamis (11/8/2022).
Menurutnya, para kader akam dilatih untuk bisa meningkatkan pelayanan menuju posyandu inklusi. Kemudian, penurunan angka stunting juga menjadi tugas kepengurusan yang baru.
“Kami kolaborasi dengan PKK Kota dan melibatkan pihak swasta kami sedang mengerjakan program sibening. Semua ikut bergerak menangani stunting,” jelasnya.
Dia menyebutkan, ada 1.625 posyandu di Kota Semarang. Pihaknya juga telah membentuk forum posyandu di setiap kecamatan dengan melibatkan kepengurusan dari kader, rumah sakit, universitas, DP3A, Dinkes, Dinas Ketahanan Pangan, dan Disdalduk.
“Kami tidak bisa bergerak sendiri. Kami mengakomodir usulan dan masukan hampir 13.700 kader di Kota Semarang. Dengan adanya Forum Posyandu tingkat kecamatan dan kota ini senagai paltform utk memberikan masukan dan evaluasi,” jelasnya.