SEMARANG, beritajateng.tv – Ajudan Pj Gubernur Jawa Tengah, Tri Antoro, akhirnya meminta maaf secara terbuka usai sebelumnya melakukan tindakan represif terhadap seorang wartawan JPNN.com di Kota Semarang, Wisnu Indra Kusuma.
Sebelumnya, Wisnu mengalami tindakan represif saat wawancara doorstop dengan Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, usai acara Rakernas ASKOMPSI di Hotel Patra Jasa Kota Semarang, Kamis, 26 September 2024 lalu. Tri Antoro menarik kaki Wisnu saat ia bertanya kepada Nana soal PPDS anestesi Undip.
Permohonan maaf Tri Antoro disampaikan di area Kantor Gubernur Jawa Tengah dan disaksikan puluhan wartawan lainnya. Saat itu Tri dalam pendampingan Kabag Humas dan Protokol Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah, Dicky Adinurwanto.
BACA JUGA: Pj Nana Sudjana Komentari Video Viral Tolak Jabat Tangan Andika Perkasa: Sebelumnya Sudah Salaman
Sementara itu, Wisnu Indra Kusuma selaku korban atas dampingan Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, Zainal Abidin Petir, dan Koordinator Bidang Advokasi Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Semarang, M. Dafi Yusuf.
“Saya selaku pribadi memohon maaf kepada Mas Wisnu dan tentu rekan rekan wartawan atas kejadian yang berlangsung pada saat bertugas di Hotel Patra Jasa,” ujar Tri Antoro di hadapan puluhan wartawan.
Pengakuan ajudan Pj Gubernur Jawa Tengah yang berlaku represif terhadap wartawan
Tri mengatakan, tidak ada niat sedikitpun untuk melukai Wisnu dan tidak bermaksud menghalang-halangi wartawan yang betugas mencari dan memeroleh informasi. Kejadian ini akan menjadi evaluasi dan pembelajaran khususnya baginya sendiri.
“Saya mohon maaf kepada Mas Wisnu secara pribadi. Dan tentunya ini akan menjadi evaluasi bagi kami dalam melaksanakan tugas selanjutnya untuk lebih berhati-hati,” bebernya.
Tri berharap, permohonan maaf sekaligus pertemuannya dengan puluhan wartawan Kota Semarang itu bisa menjadi pembelajaran.