SEMARANG, beritajateng.tv – Kalangan Gen Z tumbuh di zaman yang berkaitan erat kemajuan teknologi. Alhasil, teknologi turut berpengaruh terhadap kehidupan mereka, termasuk kebiasaan baru dalam mengelola keuangan.
Dalam berbelanja, Gen Z cenderung memilih metode pembayaran tanpa uang tunai atau disebut cashless. Bank Indonesia (BI) bahkan mencatat, transaksi digital khususnya QRIS mencapai Rp188,36 triliun pada Kuartal III tahun 2024.
Di Kota Semarang, gen Z juga semakin menerapkan gaya hidup cashless. Cindy misalnya. Karyawan swasta itu mengaku tak lagi memiliki uang tunai di dompetnya.
BACA JUGA: Demi Konten dan Ajang Healing, Benarkah Gen Z FOMO Mendaki Gunung?
Alasannya sederhana. Ia mulai jarang melakukan pembayaran menggunakan uang tunai.
“Menurutku lebih simple cashless, kalau mau bayar tinggal scan-scan. Dan hampir semua warung sekarang bisa QRIS juga,” katanya kepada beritajateng.tv.
Senada, Gen Z lainnya, Mutiara juga kian tak lagi membutuhkan uang tunai. Ia terbiasa melakukan transaksi digital di segala pembelanjaannya.
“Paling kalau pas bayar parkir atau beli bensin yang nggak bisa scan QRIS, aku pinjem uang tunai ke temen, balikinnya ya transfer ke dompet digital mereka,” ungkap Mutiara.
Cashless lebih efisien
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Nanda Adhi Purusa menuturkan, perkembangan tekonologi memang menjadi pendorong peningkatan transaksi digital saat ini. Di mana hampir semua masyarakat saat ini mengunakan smartphone.
Pertumbuhan transaksi digital QRIS sebesar 209,61 persen dalam waktu satu tahun tentu bukanlah hal yang sedikit.