SEMARANG, beritajateng.tv – Kepedulian anak muda di Kota Semarang terhadap isu lingkungan semakin meningkat. Banyak yang sudah mulai menyadari bahwa keadaan bumi sedang tidak baik-baik saja.
Seperti halnya sekelompok anak muda yang membentuk Komunitas Green Lifestyle. Mereka menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sebagaimana makna green lifestyle itu sendiri.
Founder Komunitas Green Lifestyle, Siti Luthfiah, mengungkapkan, green lifestyle bisa berarti gaya hidup yang ramah lingkungan. Sebab, menurutnya, menyelamatkan bumi bisa dari cara-cara sederhana.
“Alam ini sudah berubah, tapi kita malah fokus dengan gerakan-gerakan besar saja, ya. Padahal kita bisa menjaga lingkungan dengan melakukan aksi-aksi sederhana yang kecil,” ungkap Luthfi kepada beritajateng.tv.
BACA JUGA: Pemkot Semarang Gelar Bersih-Bersih Pantai Tirang, Upaya Jaga Kelestarian Lingkungan
Luthfi menyebut, ia sendiri telah menerapkan gaya hidup ramah lingkungan sejak duduk di bangku SMP. Saat itu, ia kemudian mengajak sejumlah teman dekatnya untuk sama-sama menyelamatkan bumi dengan cara yang paling sederhana.
Akhirnya, terbentuklah Komunitas Green Lifestyle pada bulan Juni 2024 lalu. Menurut Luthfi, gerakan-gerakan di Komunitas Green Style cukup sederhana.
“Sesederhana membawa tumbler dan bawa kantong belanja sendiri. Seenggaknya tindakan kita bisa mengurangi limbah plastik, meski hanya setitik,” bebernya.
Komunitas Green Lifestyle usung cara-cara sederhana di kehidupan sehari-hari
Lebih jauh, Luthfi menyadari jika kampanye komunitasnya terlihat sangat sederhana. Meski begitu, ia yakin gerakan-gerakan sederhana semacam itu dapat membawa dampak yang besar pada lingkungan.