Kesehatan

Kasus DBD di Solo Melonjak 2 Kali Lipat dari Tahun 2023, 11 Orang Meninggal

×

Kasus DBD di Solo Melonjak 2 Kali Lipat dari Tahun 2023, 11 Orang Meninggal

Sebarkan artikel ini
nyamuk
Ilustrasi nyamuk yang berbahaya dan dapat menyebabkan DBD (Foto: Pixabay)

SOLO, beritajateng.tv – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Solo melonjak. Dinas Kesehatan Kota Solo mencatat jumlah kasus DBD di tahun 2024 ini mencapai 211, naik dua kali lipat dari tahun lalu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Solo, Tenny Setyoharini mengatakan bahwa kasus DBD di tahun 2023 mencapai 99 kasus.

“Jumlah kasus dibandingkan tahun 2023 mengalami kenaikan dua kali lipat. Dulu 99 kasus, sekarang 211 kasus,” kata Tenny, baru-baru ini.

BACA JUGA: Musim Hujan, DBD di Demak Tembus 293 Kasus, 3 Meninggal Dunia

Menurutnya, pada minggu ke-48, jumlah kasus kematian di Kota Solo mencapai 11 orang. Dengan kasus kematian pada anak-anak.

“Minggu 48 jumlah kasus di Kota Surakarta 211 dengan kematian 11 orang. Umur 0-5 tahun ada dua orang, 6-10 tahun ada empat orang, 11-15 tahun ada tiga orang, dan dewasa dua orang,” bebernya.

Tenny mengatakan kasus DBD Kota Solo perlu masyarakat waspadai. Dia meminta masyarakat untuk ke fasilitas kesehatan bila merasa panas, mual, dan muntah.

BACA JUGA: Naik Turun Pasien DBD di RS Panti Wilasa Citarum Semarang, Puncaknya di Bulan Maret 2024

Sebelumnya, pada 10 November 2024, Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, memasifkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menyusul kenaikan kasus DBD di daerah tersebut.

Melansir dari Antara, PSN rutin dilakukan di berbagai titik di Kota Solo.

Pihaknya mencatat untuk minggu kemarin jumlah kasus DBD di Kota Solo sebanyak sebelas kasus. Angka ini meningkat dari minggu sebelumnya sebanyak enam kasus dan tiga minggu lalu ada empat kasus.

BACA JUGA: Kasus DBD di Kota Semarang Naik Lagi, Bagaimana Peran Nyamuk Wolbachia? Ini Kata Dokter

Selain PSN, juga terlaksana sosialisasi pencegahan penularan penyakit DBD yang di sampaikan puskesmas dan media sosial.

“Kalau PSN rutin dilakukan, tidak hanya sendiri tapi juga ajak tetangga untuk PSN serentak. Insya Allah bisa terkendali,” katanya. (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan