SEMARANG, beritajateng.tv – Keluarga almarhum Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang yang tewas tertembak polisi, mengungkap kronologi intimidasi dari seorang oknum wartawan.
Sebelumnya, keluarga Gamma mengaku sempat diminta oleh satu orang yang mengaku wartawan untuk membuat video klarifikasi. Adapun maksud video tersebut ialah keluarga telah mengikhlaskan kepergian Gamma.
Paman Gamma, Agung, mengungkapkan, peristiwa intimidasi itu terjadi saat Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mendatangi rumah Gamma. Saat itu, keluarga tak tahu jika Irwan membawa serta seorang wartawan.
Pasalnya, dari empat orang yang menemui keluarga, Irwan hanya memperkenalkan diri sendiri, Kasat Narkoba, dan Kasat Reskrim. Ia tak memperkenalkan satu orang yang ternyata wartawan.
BACA JUGA: Keluarga Gamma Tak Ikuti RDP di DPR RI: Undangan Mendadak Batal, Tak Bisa Buka Link Zoom
Di hadapan pihak keluarga, wartawan dan Irwan memintanya untuk membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma telah ikhlas dan tak akan memperbesar kasus penembakan Gamma.
“Orang itu bilang ke saya, ‘Pak, ini biar beritanya enggak nyebar ke mana-mana, sebaiknya keluarga korban membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma sudah mengikhlaskan kejadian ini, tidak akan membesar-besarkan masalah ini, dan untuk masalah hukum selanjutnya diserahkan ke pihak Polrestabes,’”kata Agung, Selasa, 3 Desember 2024.
Mendapat permintaan seperti itu, Agung langsung menolaknya. Ia merasa janggal dengan beberapa poin dalam pernyataan tersebut.
Terlebih, ia merasa tak berwenang untuk memutuskan sepihak apakah keluarga akan menutup kasus Gamma atau tidak.
“Saya tidak mau, Pak, karena saya harus rembukan dengan keluarga besar kami. Saya enggak berani untuk memutuskan atau memberi pernyataan sendiri,” bebernya.
Oknum wartawan tak hanya satu, sempat usir wartawan lain yang hendak meliput
Lebih lanjut, Agung mengaku tak menyangka ternyata Irwan membawa serta seorang wartawan. Ia mengira, pertemuan keluarga dan Polrestabes waktu itu bersifat internal.