SEMARANG, beritajateng.tv – Tak kunjung reda, kasus pemerkosaan yang melibatkan Wayan Agus penyandang disabilitas kini masih dalam kasus penelusuran.
Jumlah korban kurang lebih mencapai belasan orang, namun sudah ada 5 korban yang kini siap menjadi saksi. Sayangnya, salah satu korban dalam kekerasan seksual ini ternyata masih ada yang di bawah umur.
Sebagaimana keterangan yang disampaikan oleh Ketua Kmisi Disabilitas Daerah (DKD) Nsa Tenggara Barat Joko Jumadi bahwa Agus telah melakukannya dari tahun 2022. Hingga akhirnya kasus ini mulai terungkap pada tahu 2024 dengan korban yang berjumlah belasan.
Trik yang Digunakan Agus untuk Menipu Korban
Joko juga menambahkan bahwa hal itu ia lakukan dengan melakukan sebuah manipulasi psikologis supaya bisa mendekati korban dengan mudah. Modus yang Agus lakukan bermula dari sebuah komunikasi verbal.
BACA JUGA: 3 Remaja jadi Tersangka Pemerkosaan Kakak-Adik Purworejo, Salah Satunya Anak Berkebutuhan Khusus
Komunikasi ini bertujuan untuk dapat menggali informasi pribadi korban. Melalui informasi yang ia dapatkan tersebut, tentu membuat Agus dengan mudah mengancam sehingga korban dapat dengan mudah mengikuti keinginannya.
Lepas dari itu, ia juga menawarkan sebuah keahlian khusus yang katanya dapat membantu membersihkan diri dari dosa atau keburukan di masa lalu. Keahlian ini ia sebut sebagai ritual mandi wajib.
Ritual tersebut menjadi sebuah alat untuk korban dpat percaya sepenuhnya hingga akhirnya dengan leluasa ia laukan tindakan kekerasan seksual.