SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang akan melakukan kajian penambahan nilai biaya operator kendaraan (BOK) atau nilai kontrak jasa kerjasama untuk operator bus rapid transit (BRT).
Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan kurang maksimalnya pelayanan Trans Semarang. Termasuk terjadinya cumi-cumi darat atau asap pekat.
Dia menyampaikan, nilai kontrak BLU dengan pihak ketiga masih sama sejak 2023. Ini di nilai tidak relevan dengan tuntutan kepada para operator untuk memberikan layanan yang prima.
BACA JUGA: Promo Trans Semarang, Naik BRT Cuma Bayar Rp1.000 via QRIS, 100 Hari hingga 18 Maret 2025!
Untuk itu, BLU Trans Semarang berencana melakukan kenaikan biaya operator kendaraan untuk optimalisasi layanan.
“Ketika kami menekankan pelayanan prima kepada konsorsium. Ada sedikit ketidakrelevanan antara jasa yang di bayar dengan relaita di lapangan,” ujar Haris, Rabu, 15 Januari 2025.
Untuk itu, akhir Januari ini, pihaknya akan melakukan kajian menambah nilai BOK. Dengan kenaikan itu, harapannya, menjadi semangat baru bagi operstor dalam melakukan pelayanan BRT.